POLA ASUH DAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT
POLA ASUH ANAK BERBAKAT
Santrock (2007) mengatakan bahwa pengasuhan atau sering disebut pola asuh yaitu bagaimana orangtua memperlakukan anak, mendidik, membimbing dan mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan, hingga upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan oleh masyarakat pada umumnya. Semrud-Clikeman (2007) mengungkapkan bahwa keluarga mempengaruhi kompetensi sosial anak. Faktor yang ada dalam keluarga, diantaranya adalah pola pengasuhan. Pola pengasuhan terbagi ke dalam 4 kategori, berdasarkan dimensi kehangatan dan dimensi kontrol, yaitu Authoritative, Authoritarian, Permissive dan Neglectful (Maccoby, 1980).
Baca Juga: Anak Berbakat
a.
Pola pengasuhan tipe Authoritative
Kehangatan tinggi dan kontrol tinggi, anak
gifted memperoleh pengetahuan mengenai interaksi yang
hangat, saling menghargai satu sama lain, bagaimana menjalin relasi yang
positif tanpa pemaksaan atau tanpa kekerasan, apabila ada permasalahan dalam
interaksi didiskusikan dengan cara yang baik, serta diperkenalkan juga dengan
aturan yang penerapannya konsisten disertai penjelasan tentang pentingnya
aturan tersebut sehingga ia memperoleh kesempatan untuk belajar menempatkan
diri dalam interaksi sosial di lingkungan keluarga. Relasi yang hangat tanpa paksaan dan
kekerasan akan membuat anak gifted
memiliki pengalaman bahwa berinteraksi dengan orang lain itu menyenangkan,
sehingga hal ini membentuk kecenderungan untuk berinteraksi atau terlibat dalam
relasi sosial di kemudian hari.
b.
Pola pengasuhan Authoritarian
Interaksi orang tua anak diwarnai
kehangatan rendah dan kontrol yang tinggi, anak gifted diberi pengetahuan bahwa dalam berinteraksi dengan orang
lain dijalankan dengan pemaksaan, bahkan dengan hukuman dan kekerasan. Relasi
yang penuh paksaan dan kekerasan ini akan diterima oleh anak gifted yang memiliki temperamen sensitif
sehingga akan memperoleh pengalaman bahwa interaksi dengan orang lain merupakan
hal yang tidak menyenangkan.
Baca Juga: Tips dan Trik Penyusunan Program BK
c.
Pola pengasuhan Permissive
Interaksi orang tua dan anak dengan
kehangatan tinggi dan kontrol yang rendah. Orang tua cenderung akan
memperhatikan anak, memenuhi semua kebutuhan dan keinginan anak dan
melayani anak, selalu membantu tanpa dikenakan aturan. Dalam kondisi ini anak gifted belajar tentang
bagaimana melakukan interaksi yang hangat dengan orang lain, namun tumbuh
menjadi individu yang cenderung mementingkan diri sendiri dalam interaksinya
d.
Pola pengasuhan Neglectful
Interaksi orang tua dan anak dengan
kehangatan rendah dan kontrol yang rendah, orang tua tidak memperhatikan remaja
cerdas istimewa, orang tua juga tidak menerapkan aturan atau melakukan
pengawasan terhadap remaja sehingga orang tua tampak cuek dan tidak peduli.
Dalam kondisi seperti ini, anak gifted
tidak belajar bagaimana melakukan interaksi yang hangat dengan orang lain
karena tidak ada contoh dari orang tua, yang
dipelajari dari orang tua adalah bagaimana menjadi individu cuek dan
tidak perduli kepada orang lain.
Baca Juga: Perkembangan Emosi
B.
PENDIDIKAN
UNTUK ANAK BERBAKAT
Idrus (2013) mengemukakan bahwa oleh karena anak-anak
berbakat memiliki keberbakatan, maka layanan pendidikan sebaiknya diberikan
secara khusus kepada mereka agar menunjang perkembangan mereka. Layanan
pendidikan yang dapat dilakukan antara lain:
a. Mengelompokkan
pada kelas khusus. Siswa yang teridentifikasi memiliki bakat yang khusus
dimasukkan dalam kelas khusus, dengan para peserta didik yang memiliki tingkat
kemampuan yang sama. Adanya kemampuan yang sama ini akan menjadikan setiap
individu dalam kelas tersebut memiliki persaingan yang seimbang dan pada
akhirnya mereka menunjukkan kemampuan mereka yang sebenarnya.
b. Program
akselerasi. Program akselerasi adalah memindahkan murid secepat
mungkin sesuai dengan kemajuan belajar dan kemampuan yang dimiliki individu
saat belajar. Pemindahan dalam proses ini memasukkan individu belajar pada
kelas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh yang bersangkutan.
Baca Juga: Yuk Kenali Pengungkapan Diri
Getzels dan Dillon (Somantri) mengindetifikasi beberapa macam model
program alternative untuk mengajar anak berbakat. Secara konvensional,
model-model dapat digolongkan ke dalam beberapa model yaitu sebagai berikut:
a. Akselerasi, model
akselerasi dilakukan dalam berbagai bentuk mulai dari memasuki sekolah formal
dalam usia dini, loncat kelas, atau mengikuti bidang studi di kelas yang lebih
tinggi. Akselerasi dilakuakn untuk peserta didik agar tetap menyelesaikan
pendidikan sekolah dalam waktu yang lebih singkat.
b. Pengayaan, model
pengayaan biasnaya berbentuk tambahan kerja, meskipun mengerjakan hal-hal yang
sama. Bahkan jika program dijalankan
dengan kondisi keterbatasan guru, sumber belajar, dan individualisasi
pengerjaan, program ini biasa menjadi program yang paling mahal.
c. Kelas khusus
(pengelompokan kecakapan), implementasi model ini berentang mulai dari kelas
regular dengan sistem “pullout” sampai dengan bentuk kelas khusus. Model
pullout ialah memisahkan memisahkan anak berbakat dari kelas regular
pada kegiatan tertentu.
REFERENSI:
Idrus, M. (2013). Layanan pendidikan
bagi anak Gifted. Psikopedagogia
Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2 (2).
Santrock, J.W.
(2007). Adolescence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Semrud-Clikeman, Margaret. (2007). Social Competence in Children. New York:Springer Science Business
Media.
0 Response to "POLA ASUH DAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT"
Posting Komentar